Kamis, 23 Juni 2016
KEGIATAN
1. KOMPOSTING
Komposting
adalah proses pengendalian penguraian secara biologi dari bahan
organik, menjadi produk seperti humus yang dikenal sebagai kompos.
Penguraian bahan organik itu (disebut juga dekomposisi) dilakukan oleh
mikro-organisme menghasilkan senyawa yang lebih sederhana. Pada saat
komposting terjadi proses-proses perubahan secara kimia, fisika dan
biologi. Untuk wilayah perkotaan, metoda komposting aerobik adalah yang
banyak disarankan karena beberapa keunggulan.
Berikut adalah kegiatan yang dilakukan siswa SMAN 23 pada saat melakukan komposting di sekolah.
SELAMAT DATANG
GREEN SCHOOL SMAN 23 JAKARTA
Apa itu ‘GREEN SCHOOL’?
‘sekolah hijau’ yaitu sekolah yang warganya memiliki kesadaran lingkungan dan terwujud melalui perilaku yang ramah lingkungan untuk meningkatkan mutu hidup.
Apa keuntungan yang diperoleh sekolah jika mengembangkan konsep ‘sekolah hijau’?
· Sekolah memiliki jaringan yang luas.
· Materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
· Metode pembelajaran menjadi lebih dinamis.
· Potensi diri siswa meningkat.
· Kapasitas guru dan staf meningkat.
· Lingkungan sekolah menjadi lebih asri dan kondusif dalam pembelajaran.
Apa nilai-nilai dasar ‘GREEN SCHOOL’?
Konsep dan kegiatan yang dikembangkan oleh ‘sekolah hijau’ bertumpukan kepada nilai-nilai luhur kehidupan seperti : kemanusiaan, kesetiakawanan, kejujuran, keadilan dan keseimbangan alam.
Apa prinsip-prinsip dasar ‘sekolah hijau’?
Warga sekolah hijau selalu bersandar pada tiga prinsip dasar, yaitu :
Partisipatif
Semua warga sekolah dan masyarakat berhak untuk memperoleh informasi yang memadai dan terlibat dalam keseluruhan proses (perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan control) sesuai tanggung jawab dan perannya.
Berkelanjutan
Seluruh kegiatan di sekolah hijau memiliki manfaat dalam jangka panjang bagi kehidupan
Menyeluruh
Seluruh warga sekolah hijau sewaktu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatannya selalu mempertimbangkan seluas-luasnya aspek kehidupan sehingga dapat memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi lingkungan.
Apa wujud ‘sekolah hijau’?
‘sekolah hijau’ yaitu sekolah yang warganya memiliki kesadaran lingkungan dan terwujud melalui perilaku yang ramah lingkungan untuk meningkatkan mutu hidup.
Apa keuntungan yang diperoleh sekolah jika mengembangkan konsep ‘sekolah hijau’?
· Sekolah memiliki jaringan yang luas.
· Materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
· Metode pembelajaran menjadi lebih dinamis.
· Potensi diri siswa meningkat.
· Kapasitas guru dan staf meningkat.
· Lingkungan sekolah menjadi lebih asri dan kondusif dalam pembelajaran.
Apa nilai-nilai dasar ‘GREEN SCHOOL’?
Konsep dan kegiatan yang dikembangkan oleh ‘sekolah hijau’ bertumpukan kepada nilai-nilai luhur kehidupan seperti : kemanusiaan, kesetiakawanan, kejujuran, keadilan dan keseimbangan alam.
Apa prinsip-prinsip dasar ‘sekolah hijau’?
Warga sekolah hijau selalu bersandar pada tiga prinsip dasar, yaitu :
Partisipatif
Semua warga sekolah dan masyarakat berhak untuk memperoleh informasi yang memadai dan terlibat dalam keseluruhan proses (perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan control) sesuai tanggung jawab dan perannya.
Berkelanjutan
Seluruh kegiatan di sekolah hijau memiliki manfaat dalam jangka panjang bagi kehidupan
Menyeluruh
Seluruh warga sekolah hijau sewaktu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatannya selalu mempertimbangkan seluas-luasnya aspek kehidupan sehingga dapat memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi lingkungan.
Apa wujud ‘sekolah hijau’?
- Sekolah memiliki kurikulum yang berwawasan lingkungan.
- Sekolah mempunyai rancang bangun, penggunaan bahan dan pemeliharaan prasarana dan sarana berdasarkan pada prinsip-prinsip ramah lingkungan.
- Sekolah memiliki manajemen sekolah yang efektif dan efisien.
- Warga sekolah memiliki perilaku kepedulian terhadap lingkungan.
Apa ruang lingkup ‘sekolah hijau’?
1. Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan
‘Sekolah
hijau’ berusaha mengembangkan kurikulum belajar yang berwawasan
lingkungan. Karena itu, baik materi, metode, bahan dan narasumber
belajar selalu mengacu kepada usaha memahami persoalan lingkungan,
memahami keilmuannya dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, mencari
alternative pemecahan dan mengembangkan upaya peningkatan kualitas
lingkungan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu :
a. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.
b. Penggalian persoalan lingkungan.
c. Pengembangan studi lapangan berbasis lingkungan dan budaya.
d. Penguatan refleksi dan apresiasi terhadap inisiatif peduli lingkungan.
2. Peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya
‘Sekolah
hijau’ bukan sekedar memandang alam sebagai guru, namun juga mendorong
warganya untuk aktif melakukan upaya meningkatan kualitas lingkungan.
Untuk itu, ‘sekolah hijau’ perlu mengembangkan upaya-upaya :
a. Pemanfaatan kawasan sekolah
b. Peningkatan kualitas lingkungan di luar kawasan sekolah.
3. Pengembangan pendidikan berbasi s komunitas
‘Sekolah
hijau’ menyakini bahwa sekolah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan
nyata, karenanya sekolah dan komunitas perlu saling mendukung.
Langkah-langkah berikut akan membantu ‘sekolah hijau’ untuk
mengembangkan pendidikan berbasis komunitas:
a. Penguatan kemitraan di dalam lingkungan sekolah
b. Penguatan hubungan kerjasama dengan kelompok masyarakat dan organisasi local
4. Pengembangan system pendukung yang ramah lingkungan
‘
Sekolah hijau’ dituntut untuk mampu menunjukkan bagaimana sebuah system
yang ramah lingkungan dirancang dan dilaksanakan. Semua fasilitas
pendukung ‘sekolah hijau’ haruslah menunjukkan terlaksananya
prinsip-prinsip ramah lingkungan. Maka, ‘sekolah hijau’ perlu terus
mengembangkan langkah-langkah berikut untuk mencapai maksud tersebut :
a. Penyediaan fasilitas yang ramah lingkungan
b. Penghematan energy
c. Penghematan air
d. Peningkatan pelayanan makanan sehat
e. Pengembangan system sanitasi dan pengelolaan sampah
f. Pengembangan system transportasi sekolah yang ramah lingkungan
5. Pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan
Langganan:
Postingan (Atom)